Rabu, 19 Desember 2012

Dinosaurus Punah Karena Gunung Api, Bukan Meteorit

                Kisah Punahnya Dinosaurus!!! | PULSK.com  

            Selama ini diyakini, dinosaurus punah dari muka bumi dipicu jatuhnya meteor raksasa, selebar 15 kilometer, tak jauh dari Semenanjung Yukatan. Namun, sebuah studi menepis teori tersebut.
Baru-baru ini ilmuwan menyebut, aktivitas vulkanik di wilayah yang kini meliputi India, adalah sebab musabab kepunahan hewan raksasa itu. Yang memungkinkan manusia berevolusi dan menjadi penguasa dunia.
Para ahli berpendapat, lava yang mengalir selama puluhan ribu tahun dari Deccan Traps, sebuah daerah vulkanik dekat Mumbai, telah memuntahkan sulfur dan karbon dioksida beracun ke atmosfer, menyebabkan kepunahan massal lewat pemanasan global dan pengasaman lautan.
Penemun tersebut, yang dipresentasikan Rabu 5 Desember lalu dalam pertemuan American Geophysical Union. Makin memperuncing perdebatan, apakah asteroid atau gunung api yang bertanggungjawab memusnahkan secara massal dinosaurus atau kepunahan K-T (Kapur- Tersier).
"Data kami adalah sebuah panggilan untuk penilaian ulang, apa yang sebenarnya menyebabkan kepunahan massal K-T," kata Gerta Keller, geolog dari Princeton University, yang terlibat dalam penelitian ini, seperti dimuat situs sains, LiveScience.
Selama beberapa tahun, Keller telah menyatakan bahwa aktivitas gunung berapi lah yang membunuh dinosaurus.
Sebaliknya, para pendukung hipotesis Alvarez meyakini, meteorit raksasa menghantam Chicxulub, Meksiko sekitar 65 juta tahun lalu, menyemburkan gas dan debu ke atmosfer, menutupi sinar matahari, membuat suhu bumi turun drastis. Debu juga membuat pada dinosaurus mati sesak nafas, meracuni lautan. Meteorit juga mungkin memicu aktivitas vulkanik, gempa bumi, dan tsunami.
"Penelitian terakhir mendemonstrasikan bahwa Deccan Traps terjadi sebelum kepunahan massal, dan mungkin punya kontribusi, seluruhnya atau bahkan total terhadap kepunahan tersebut," kata Eric Front, geolog dari University of Lisbon, Portugal, yang tak terlibat dalam penelitian.
"Kecoa Laut"
Hipotesis tersebut diawali temuan pada 2009. Saat pengeboran sebuah perusahaan minyak di timur India, menemukan sedimen lava yang berada di 3,3 kilometer di bawah permukaan laut.
Keller yang mengukji sedimen itu menemukan banyak kandungan fosil dari periode geologi Cretaceous-Tersier, era ketika dinosaurus menghilang.
Sedimen itu mengandung banyak fosil plankton kecil, dengan kulit yang tak sempurna. Menandakan mahluk tersebut hidup beberapa tahun setelah erupsi terjadi.
Sebagian besar spesies plankton itu akhirnya mati. Namun setelahnya, muncul plankton berukuran kecil dengan lapisan kulit luar yang sulit didefinisikan. Disebut dengan Guembilitria. "Kami menyebut Guembilitria ini sebagai oportunis bencana. Ia seperti kecoa, ketika kondisi yang lain memburuk, ia tetap bertahan," kata Keller.
Guembilitria dominan saat kandungan belerang di alam meningkat akibat terjadinya hujan asam. Di laut, belerang berikatan dengan kalsium sehingga kalsium untuk pembentukan cangkang dan tulang hewan berkurang.
Keberadaan fosil ini juga didukung dengan bukti fosil hewan dan tanaman di India pada waktu yang sama yang menunjukkan mereka juga punah akibat letusan gunung api.
Dampak Meteorit Terlalu Kecil
Beberapa waktu lalu, tim juga meneliti kandungan mineral di Chicxulub tempat jatuhnya meteorit. Hasilnya makin memperkuat hipotesis mereka.
Tim menemukan, sedimen di sama banyak mengandung iradium sebagai bukti keberadaan meteorit. Namun, mereka menyebut, tumbukan ini terjadi setelah era punahnya dinosaurus.
Apalagi, menurut tim, meteorit tidak akan menghasilkan belerang dan karbondioksida beracun dalam jumlah besar. Meteorit bisa memperparah , tapi bukan penyebab utama kepunahan dinosaurus.
"Meteorit terlalu kecil untuk memicu kepunahan dinosaurus."(Ein)

Berita lainnya ~~~~

Berita dari : Yoga Hastyadi Widiartanto - Okezone
Senin, 10 Desember 2012 13:45 WIB

Dinosaurus Punah karena Letusan Gunung Api

CALIFORNIA - Asteroid yang jatuh ke Bumi telah lama diyakini sebagai penyebab kepunahan dinosaurus. Namun sebuah penelitian justru menyatakan hal berlawanan, punahnya dinosaurus disebabkan aktivitas vulkanik.

Dilansir dari Live Science, Senin (10/12/2012), penelitian tersebut mengungkap bahwa penyebab kepunahan dinosaurus ternyata adalah aktivitas vulkanik yang terjadi di wilayah India zaman sekarang.

Sekira 10 ribu tahun lamanya, lahar dari Deccan Traps (wilayah vulkanik dekat Mumbai di masa kini) kemungkinana telah mengeluarkan sulfur dan karbondioksida yang beracun ke atmosfer. Hal tersebut menyebabkan kepunahan massal karena pemanasan global serta air laut yang menjadi asam.

Penemuan yang dipresentasikan beberapa waktu lalu di pertemuan tahunan American Geophysical Union menjadi teori baru dalam perdebatan alasan kepunahan dinosaurus atau K-T extinction.

"Informasi baru yang kami peroleh menunjukkan perlunya penilaian ulang terhadap penyebab kepunahan massal dinosaurus," ujar ahli geologi dari Princeton University, Gerta Keller.

Sementara itu, pendukung hipotesis Alvarez mengatakan teori yang berlawanan. Penyebab kepunahan dinosaurus adalah tubrukan meteorit raksasa di Chicxulub, Meksiko, sekira 65 juta tahun lalu.

Tubrukan tersebut melepaskan debu dan gas yang jumlahnya berdampak mematikan, memblokir cahaya Matahari sehingga menyebabkan pendinginan massal, mencekik dinosaurus dan meracuni kehidupan laut. (yhw)

Berita lainnya ~~~~

Berita dari : TEMPO.CO, LIVE SCIENCE | ISMI WAHID
SELASA, 11 DESEMBER 2012 | 07:33 WIB

Dinosaurus Punah Karena Letusan Gunung Berapi?

San Fransisco--Selama ini kajian ilmiah tentang matinya dinosaurus pada masa purba disebabkan oleh asteroid yang menabrak bumi. Namun baru-baru ini sebuah studi menunjukkan bahwa aktivitas gunung berapi di wilayah India diduga telah menjadi penyebab musnahnya hewan purba ini.

Menurut penelitian, puluhan ribu tahun lalu aliran lava dari Deccan Traps, daerah vulkanik dekat Mumbai, mungkin telah memuntahkan sulfur beracun dan karbondioksida ke atmosfer. Akibatnya terjadilah kepunahan massal melalui pemanasan global dan pengasaman air laut.

Temuan ini telah dipublikasikan pada pertemuan tahunan American Geophysical Union. Pertemuan itu memperdebatkan penyebab kematian massal binatang purba yang sering disebut dengan kepunahan K-T itu disebabkan oleh asteroid atau vulkanisme. "Ini adalah informasi baru untuk penilaian ulang apa yang sebenarnya menyebabkan kepunahan massal itu," ujar Gerta Keller, peneliti sekaligus ahli geologi di Universitas Princeton.

Selama bebepa tahun, Keller menyatakan bahwa aktivitas gunung berapilah yang membunuh dinosaurus. Tetapi, pendukung hipotesis Alvarez berpendapat bahwa dampak meteorit raksasa yang jatuh di Chicxulub, Meksiko sekitar 65 juta tahun lalu juga mengeluarkan sejumlah racun dari debu dan gas ke atmosfir. Ini mengakibatkan terhalangnya sinar matahari sehingga terjadi pendinginan bumi yang begitu luas, membunuh dinosaurus dan meracuni kehidupan laut. Meteorit tersebut mungkin telah memicu aktivitas gunung berapi, gempa bumi dan tsunami.

Tim peneliti juga menemukan bukti bahwa di Chicxulub tersebut memperlihatkan keraguan atas gagasan meteorit penyebab kepunahan. Sedimen yang mengandung iridium, zat kimia asteroid, muncul setelah kepunahan terjadi. "Ini bertentangan dengan gagasan bahwa jatuhnya meteorit itu sebagai penyebab kepunahan," kata Keller.

Dampak meteorit itu juga tidak akan menghasilkan sulfur yang cukup beracun dan karbondioksida untuk mencocokkan level yang terlihat dalam batu. "Meteorit ini terlalu kecil untuk menyebabkan kepunahan," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar